Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono
kecewa dengan sikap Golkar yang menolak Perppu tentang Pilkada langsung. Sinyal
PD bakal merapat ke Koalisi Indonesia Hebat semakin kuat.
Keputusan Munas Golkar yang menolak Perppu Pilkada langsung
tersebut langsung didukung oleh sejumlah parpol anggota KMP seperti PKS dan
Gerindra. SBY merespons sikap nyeleneh KMP itu dengan tegas.
Sembari membeberkan perjanjian KMP dengan PD terkait Perppu
Pilkada langsung, SBY mengungkit perjanjian kerjasama antara KMP dan PD di
parlemen. Syarat mutlak PD mau bersama KMP di kepemimpinan DPR dan MPR adalah
komitmen untuk menyetujui Perppu Pilkada langsung yang dikeluarkan SBY.
"Kini, secara sepihak Partai Golkar menolak Perppu,
berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat
prinsip," kata SBY meluapkan kekecewaannya melalui twitter, Kamis
(4/12/2014) malam.
SBY kemudian menegaskan sikap PD tak mau bekerjasama lagi
dengan parpol yang menurutnya tak konsisten dan mengingkari kesepakatan. Tanda
ini jelas menegaskan PD tak sudi lagi bekerjasama dengan KMP di DPR.
"Tidak mungkin PD bisa bekerja sama dengan pihak-pihak
yang tidak konsisten, ingkar kesepakatan dan meninggalkan komitmen begitu
saja," katanya.
Benar saja, SBY langsung memanggil Ketua Harian DPP PD
Syarief Hasan. SBY langsung menginstruksikan Syarief berkomunikasi dengan
Koalisi Indonesia Hebat. Untuk sementara pembahasannya baru seputar bagaimana
menyetujui Perpu Pilkada langsung.
"Tadi pagi saya komunikasi. Ya pokoknya sama KIH-lah.
Mereka mendukung Pilkada langsung," kata Ketua Harian DPP Demokrat Syarief
Hasan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (5/12/2014).
Lalu apakah kerjasama PD dengan KIH ini bakal menjadi
koalisi yang lebih permanen lagi? Dinamika politik di DPR pun semakin menarik
karena manuver PD merapat ke KIH bakal mengubah peta politik di Senayan.
Supported By:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar