Pejuang pendidikan asal Sumedang, Een Sukaesih, wafat
setelah menyerah pada penyakitnya. Setelah prosesi pemakaman yang dihadiri oleh
ratusan siswa SD dan pejabat tinggi Jawa Barat dan Sumedang, tampak belasan
karangan bunga memenuhi rumah guru tersebut.
Ketika detikcom menyambangi kediaman Een Sukaesih di Dusun
Batu Karut RT 01/002, Desa Ciberuem Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (12/12/2014), karangan bungan dari beberapa pejabat
tinggi dan lembaga pendidikan telah berjejer. Salah satunya adalah karangan
bungan dari mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Tak hanya dari SBY, karangan bunga pun turut dikirimkan oleh
pejabat tinggi Jawa Barat, seperti karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat,
Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedy Mizwar, Kapolres Sumedang, AKBP
Yully Kurniawan, dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Saat prosesi pemakaman yang diadakan pagi ini, ratusan
pelayat dan siswa SD ikut mengantarkan kepergian pahlawan pendidikan Jawa Barat
tersebut. Lagu 'Terima Kasih Guru' bersama isak tangis para siswa SD turut
mengiringi Een Sukaesik ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Een Sukaesih merupakan pejuang pendidikan asal Sumedang yang
tubuhnya lumpuh. Walau di tengah keterbatasan, dia tetap menyebarkan ilmu
kepada muridnya. Namun Jumat (11/12), pukul 15.20 WIB, Een akhirnya meninggal
dunia di RSUD Sumedang setelah beberapa hari dirawat karena mengalami
muntah-muntah dan tak ada asupan nutrisi ke dalam tubuhnya.
Supported By:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar