Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
menolak meniru langkah mantan gubernur Joko Widodo (Jokowi) yang merayakan
pelantikan dengan pawai rakyat. Ahok tidak ingin pakai karnaval atau pawai saat
dia dilantik sebagai gubernur definitive kelak.
Ayah tiga anak ini mengaku dia tidak terbiasa untuk
melakukan pawai, karnaval ataupun pesta rakyat untuk suatu hajatan.
"Ahok kan orang Belitung bukan orang keraton bos,"
kata dia sambil tertawa, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2014).
Sebelumnya, saat duet Jokowi-Ahok resmi dilantik menjadi
Gubernur-Wagub DKI, keduanya melakukan syukuran. Saat itu, 15 Oktober 2012,
Jalan Kebon Sirih disemarakkan oleh panggung besar dan rakyat dapat hiburan.
Banyak makanan gratis juga disediakan oleh para relawan.
Kemudian Jokowi-Ahok juga menyempatkan menyapa para warga
dan relawan dengan naik ke panggung di depan gedung DPRD DKI.
Tradisi syukuran juga kembali dilakukan oleh Jokowi saat
dirinya dilantik menjadi presiden RI pada 20 Oktober lalu. Bersama wakil
presiden Jusuf Kalla, keduanya diarak dalam kereta kencana mulai dari Bundaran
HI hingga ke istana negara.
Tak hanya diam saat diarak, Jokowi terlihat sumringah
menyapa para warga yang memadati ruas jalan Thamrin-Medan Merdeka Barat. Mantan
Wali Kota Solo ini terlihat menikmati pesta rakyat yang digagas oleh para
relawan Jokowi-JK tersebut.
Supported By: